Saturday, November 7, 2015

Ketika Working Mom Harus Resign

Anda ibu bekerja kantoran?
Sering galau dan merasa bersalah saat ninggalin anak di rumah?
Sering ditangisin si kecil saat mau berangkat ngantor trus diam2 Anda juga menangis dalam hati karena ga tega tetap harus pergi?

(Gaya bacanya kayak iklan2 obat pelangsing di tv shopping gt ya :p)

Nggak, ini bukan postingan penggalauan.
Ini hanyalah tindak lanjut dari seringnya aku dicurhatin (eks) teman sekantor dulu. Dia pengen resign juga kayak aku (huaahahahaha) tapi masih bimbang takut ini itu.. biasalah kan mau keluar dari (yg sepertinya) comfort zone.

Jadi begini, kalau pengen resign, biasanya tantangan yg harus dihadapi adalah beberapa hal dibawah ini. Eh tapi ini cuma hasil pengamatan dari orang sekitar dipadukan dengan pengalaman pribadiku ya, jadi ga selalu semua working mom yg resign akan senasib dengan ini juga sih.
Jadi yaa, kira2 secara umum bolehlah dibaca utk jaga2 sapa tau senasib kan.. :p

1. Cashflow menyempit.
Pasti lah, tadinya 2 pintu, sekarang 1 pintu. Untuk mengantisipasinya, sebelum resign, coba dihitung sedetil2nya berapa total seluruh cicilan dan kewajiban bulanan, termasuk rata2 tagihan credit card, listrik, air, belanja beras, air galon, pempes si kecil, dll. Coba rinci sedetil2nya, lalu jumlahkan, dan bandingkan dengan single income yg akan didapat nantinya. Apakah masih cukup?
Kalau cukup dan masih sisa sedikit, alhamdulillah, berarti kamu hanya perlu sedikit berlatih HEMAT dan MENGENDALIKAN KEINGINAN. Nanti akan dibahas di poin selanjutnya.
Kalau ga cukup, coba cek lagi, apakah ada pos yg bisa dihemat atau dipangkas. Coba pastikan hak2 apa yg akan didapat setelah resign (misalnya duit jamsostek, dana pensiun, dll), biasanya jumlahnya lumayan dan bisa digunakan untuk melunasi sebagian hutang sehingga beban angsuran bulanan bisa lebih ringan.
Bila perlu, kamu bisa menjual beberapa barang yg tidak terlalu terpakai di situs2 penjualan barang bekas, untuk menambah likuiditas di masa2 transisi.

Bila perusahaan suami menerapkan kebijakan penyesuaian (kenaikan) gaji setiap tahun, maka hal ini juga dapat kamu perhitungkan dari sekarang untuk lebih menambah keyakinan bahwa cashflow kalian nantinya akan membaik, insyaAllah.
Apalagi bila seiring berjalannya waktu, kamu bisa kembali mendapatkan penghasilan dengan berbisnis dari rumah atau hal semacamnya.

2. Minder
Setelah jadi emak2 rumahan, kadang ada perasaan minder saat bertemu kawan2 yg masih berkarir. Penyebabnya bisa karena penampilan tidak sekinclong dan tidak se-fashionable dulu, wawasan tidak seluas dulu (terutama kalau masih newbi dan punya bayi / balita, sebagian besar waktu akan habis utk belajar tentang ilmu parenting dan tumbuh kembang anak, bahkan me time dan dandan time pun hilang musnah), atau perasaan bahwa "mereka punya karir dan aku nggak".
Well, sebenarnya aku bisa aja kasih tips yg sering bangeeeettttt ada di artikel2 itu, semacam: usahakan tetap me time, tetap update penampilan, tetap merawat tubuh, tetap membaca berbagai media utk update info, and so o and so on..
Itu semua bullshit (menurutku).
Coba aja rawat seorang bayi sendirian. Tanpa asisten.
Sebagai ibu baru, sangat wajar kalau kita gampang PANIK, gampang khawatir, sehingga kita merasa HARUS terus2an mengawasi dan mengamati bayi kita, agar jangan sampai terjadi hal2 yg tidak kita inginkan di luar pengamatan kita. Dan kita pasti merasa WAJIB untuk tahu segala ilmu tentang tumbuh kembang anak kita, secara fisik maupun mental. Dan semakin kita tahu ilmunya, kita semakin merasa "kayaknya aku masih banyak salahnya deh".
Maka, tanpa sadar 24 jam perhari akan habis untuk itu semua.
Belum lagi urusan teknis seperti cucian menggunung, masak, cuci piring, dll yang harus dikerjakan sendiri (kerjasama dengan suami).
Ga ada waktu untuk me time.
Ga ada waktu untuk shopping.
Ga ada waktu untuk dandan.
Ga ada waktu untuk baca majalah infobank.
Terutama kalau barusan lahiran..sampai kira2 usia si bayi 6-12 bulan lah. Atau bahkan lebih untuk beberapa jenis ibu tertentu.
Bisa jadi ada ibu2 newbi yg ga segitunya sih, mungkin mereka termasuk tipe yg lebih santai, aku ga tau juga sih, tapi rata2 working mom yg sampai bela2in resign demi anaknya, setauku rata2 ya kayak yg aku sebutin di atas.
Dan apa yg harus dilakukan untuk antisipasi?
Untuk urusan teknis pekerjaan rumah tangga, bisa berbagi tugas dengan suami.
Untuk yang selain itu.. Ga ada tips. Nikmati aja semuanya. Toh ga akan selamanya seperti ini kan. Yang penting hanya MENJAGA HATI, berpikir positif, dan selalu bersyukur.
Syukuri aja kita ga perlu mbrebes mili tiap pagi gara2 harus ngantor ninggalin si kecil.
Syukuri aja kita bisa terus2an di dekat dia, memeluk dia, ngajak dia ngobrol, dll.
Itu semua priceless dan tidak tergantikan dengan gaji berapapun dan penampilan sekece apapun.

3. Cibiran orang dan komplain ortu.
Yang cibiran orang, cuekin aja.
Yang komplain ortu, nah ini ni..
Kadang kita merasa bersalah karena beberapa ortu komplain "tiwas dibelani sekolah mahal2, taunya kamu ngga kerja nduk, taunya kamu cuma momong anak".
Ini perlu pendekatan khusus, tergantung tipe hubungan kalian selama ini sih, ada yg serius, ada yg santai, sesuaikan sendiri lah.
Yang jelas, SEBELUM RESIGN, lakukan diskusi2 dan tukar pikiran secara intensif dengan beliau2.
Sampaikan apa yg menjadi pertimbangan utama pengunduran diri ini, misalnya kalian pengen dapat pahala momong anak, atau kalian takut anak diapa2in sama babysitter, atau kalian ga mau merepotkan orang tua lagi di usia senjanya, atau kalian takut ga bisa jawab kalo nanti dimintai pertanggung jawaban sama Allah perihal amanah berupa anak, atau kalian ga betah sama lingkungan kerja yg luar biasa korup dan tidak profesional ;) (uhuk), dll.
Kalau beliau2 akhirnya bisa memahami ya syukur.. tapi kalo ngga bisa, ya gpp, tetap perlakukan mereka dengan baik, hibur mereka agar tidak sedih, dan DOAKAN supaya Allah membuka pintu hati mereka.
Yang jelas JANGAN RESIGN SEBELUM NGOBROL sama mereka dulu.

4. Harus tahan keinginan.
Ini terkait dengan poin 1, pastikan kalian TIDAK SEMBARANGAN memenuhi KEINGINAN, walaupun sedang ada KELONGGARAN CASHFLOW yang bersifat SEMENTARA (misalnya habis dapat bonus, duit thr, duit cuti, rapelan, dll).
Fokuskan pada pelunasan (seluruhnya atau sebagian) hutang.
Umumnya orang sekarang punya hutang kan ya, misalnya KPR, kredit motor atau mobil, dll. Nah itu, kalo lagi ada duit gede, lunasin, syukur kalo bisa seluruhnya. Kalo ga seluruhnya ya sebagian dulu, gpp, setidaknya beban angsuran bulanan bisa berkurang, sehingga cashflow bulanan bisa agak lega.
Gimana kalau GA PUNYA HUTANG?
Mungkin ada arisan atau yg semacamnya? Atau bayar SPP sekolah anak? LUNASI DI AWAL. Jadi nanti2 udah ga kepikiran lagi untuk bayar2 semua itu, cshflow jadi agak longgar :D

Intinya, kalau ada duit lebih, gunakan untuk mengurangi kewajiban bulanan dengan cara membayarnya di muka.

5. Ga bisa sedekah banyak ke ortu atau saudara.
Nah ini, suka bikin galau juga.
Tapi gpp, tenang aja. Sebisa mungkin pos jatah bulanan ortu jangan dihapus. Dikurangi sampe cuma sisa dikit banget, boleh. Tapi jangan dihapus. Ortu sih ngerti2 aja, tapi kita sebagai anak pasti nyesek sendiri kalo ga bisa ngasih ortu kan..
Dan kalau ada kenaikan gaji, alokasikan sebagian (atau seluruhnya) untuk menaikkan juga jatah bulanan pada ortu atau saudara yg membutuhkan.

Hmm sepertinya baru ini yg teringat.. sementara ini dulu ya..
Kalo ada tambahan mungkin akan dilanjut di postingan yang lain. Kalau ingat dan sempat :D

Yang jelas, apapun tantangannya, hadapi dengan TENANG, tetap kompak sama suami, tetap berpikir POSITIF, dan jangan lupa untuk selalu BERDOA agar Allah mudahkan segala langkah kebaikan kalian.

Dan nanti, setelah masa krisis lewat (maksudnya setelah si kecil udah mulai bisa disambi), bisa mulai pertimbangkan berbisnis dari rumah, kayak aku gini :p (uhuk). Yang gampang2 aja, cuma modal smartphone pun bisa, kan sekarang lagi musim tuh sistem marketer, dropship, dan sejenisnya.
Yang penting tekun, amanah, jujur, insyaAllah bisa jadi jalan rejeki tambahan untuk keluarga kalian :)

Ok byebye semoga bermanfaat ;)

Friday, November 6, 2015

PROMO GRATIS SARUNG BANTAL



PROMO TERBATAS

GRATIS 1 sarung bantal (warna/motif random) untuk setiap pembelian sprei waterproof.
Selama persediaan masih ada.
Siapa cepat dia yang dapat ya moms..

Buruan sebelum kehabisan :)

For fast respon, hubungi via:
BBM pin 5A466334
WA 08383.2092.679

Salam sayang selalu,
Sprei waterproof nuril (Atirin Shop)

 #instablog via Instagram http://ift.tt/1SuD5Xs

Friday, October 23, 2015

PELAJARAN CROSS SELLING DARI SI IBU PENJUAL NASI BUNGKUS

Yang pernah ke bank pasti pernah ngalamin: setelah selesai melayani transaksi kita, pegawai banknya (CS biasanya, kalo teller jarang) menawarkan produk yg lain misalnya dg kalimat: mau sekalian buka tabungan emas bu? Dll..

Begitu juga kalo kita belanja di toko2 lain yg spg nya pinter2, misalnya beli sandal ditawarin: ngga sekalian beli sepatunya bu? Kita lg promo beli sepatu gratis kaus kaki lho..

Nah yg kayak gitu2 sih udah biasa ya, kan memang udah diajarinnya kayak gitu waktu training.

Namanya cross selling.

Lah ini tadi...
Pagi2 beli nasi bungkus n gorengan..
Tau2 bu penjualnya (setelah selesai transaksi) ngajak ngobrol:

Bu penjual (BP): mba kalo pegel2 bisa telp saya lho, saya TUKANG PIJET. Orang2 sini udah kenal saya semua, bu cici pijet gitu,udah tau semua..

Me: wah iya ya? No telpnya brp?

BP: (menyerahkan kertas semacam brosur, ada info layanan LAUNDRY nya jg) ini mba, no hp saya.

Me: eh, terima laundry juga?

BP: iya mbak, trus kalo butuh PEMBANTU juga saya bisa bantu carikan.

Nah kan, cross selling nya 3 PRODUK sekaligus!!
Hahaha.. aku harus banyak belajar ni dari si ibu nasi bungkus 😘😘😘

SEMANGAT JUMAT besok wikend yeaayy.. 😘😘😘

Wednesday, October 21, 2015

[Real Story] KEHILANGAN UNTUK MENDAPAT LEBIH BANYAK

Hai bunda ^.^ Assalamualaikum...
Lagi pengen cerita nih, kejadian yang beneran terjadi sama keluarga kami beberapa bulan lalu.

Jadi gini ceritanya...

Pernah ngontrakkan rumah tapi berbulan2 ga laku2?
Saya pernah.

Jadi kan kami punya rumah nganggur di kota lain, daripada kelamaan nganggur trus rusak n malah jd biaya, maunya dikontrakkan saja.
Lumayan jg nambah income walopun ga besar, karena kotanya jg bukan kota besar.

Kami tawarkan dengan harga 8juta pertahun, berbulan2 ga laku2.
Malah jadi biaya deh, bayar listrik, air, juga bayar orang buat bersih2.
Trus kami berpikir, coba kalau harganya diturunkan jadi 5juta aja, mungkin cepat laku.
Itu mikirnya udah malam, jadi ga mungkin ubah penawaran saat itu juga, harus tunggu besok.

Eh ndilalah...
Besok paginya, sebelum sempat mengubah penawaran harga kontrakan rumah..

Sepeda ontel ayah HILANG.

Sepeda ontel biasa sih, harganya juga cuma 1jt sekian lah, lupa, belinya beberapa tahun lalu, trus nganggur lama sebelum akhirnya dipakai lagi sama si ayah 1x 2x trus hilang, hahaha..

Kesel? Kaget?
Pastinya laaahh..
Kan udah ditaruh di halaman rumah berpagar bergembok rapat kok ilang, gitu pikiran spontan waktu itu.
Ga lama, di hari yg sama, dengar kabar kalo tetangga jg kehilangan sepeda ontel, tapi merek Giant (kalo ga salah), harganya belasan juta.
Hmmm..ya sudahlah ada yg lebih besar kerugiannya.
Mulai bisa merelakan.

Trus mulai INTROSPEKSI diri..

Sepeda itu kan udah 2x ayah pakai untuk bike to work (B2W), tujuannya sih buat olahraga.
Tapi dg B2W, otomatis ayah harus mandi di kantor.
Sempat terbersit keraguan, "pakai air kantor untuk mandi itu termasuk korupsi ngga ya? Halal ngga ya?" Bingung, minta petunjuk sama Allah.

Dengan hilangnya sepeda, kami jadi berpikir, mungkin ini jawaban Allah, kalau itu tidak halal.
Mungkin lho yaa..
Akhirnya kami menyadari kekeliruan kami, dan beristighfar.
Gpp dah sepeda hilang, daripada dosa ga hilang2.
Hati jadi adem..

Jadi hari itu kami KEHILANGAN SEPEDA, tapi kami dapat PETUNJUK, dan moga2 dapat AMPUNAN dari Allah. Aamiinn..

Tapi sengaja nggak ngasih tau ibu, karena takut ibu jadi kuatir dan kepikiran.

Besoknya tau2 ibu sms, "rumahnya LAKU dikontrakkan 8juta setahun".

Huwaaahh alhamdulillaahh..
Untung belum sempat ganti harga penawaran jadi 5juta, hihihi...
Jadi secara prinsip kami juga dapat UNTUNG 3juta dari kontrakan rumah.

Alhamdulillah...

Kehilangan 1 hal, dapat lebih banyak hal yang lainnya.

Buat yang pernah atau sedang kehilangan, sabar ya, insyaAllah ini ga kebetulan, pasti akan Allah ganti dengan yg lebih baik.
Dan ganti yg terbaik adalah AMPUNAN DOSA.

Semoga Allah selalu melindungi kita dan mengampuni dosa2 kita.

Aamiinn.. :)

Tuesday, October 20, 2015

[Testimoni] Balita Naik Kasur Saat Masih Basah


SMILE donk Bunda :)

Alhamdulillah, dengan sprei waterproof kami, para ibu bisa lebih tenang saat si kecil basah-basah di atas kasur, ataupun saat si kecil ompol selama proses toilet training :)

Salam sayang selalu,
Sprei waterproof nuril by Atirin shop.
#instablog via Instagram http://ift.tt/1LAvge6

Monday, October 19, 2015

Meludahi Gentong Air Minum Sendiri



Saat lunch break dimanfaatkan untuk ngerumpi n jelekin atasan (atau perusahaan tempat kerja) sendiri?
Itu sama saja dengan meludahi gentong air minum kita sendiri lho..
jangan dilakukan ya moms :)
Lebih baik saling share hal-hal yang baik dan menasihati dg cara yg baik :)
Insya Allah lebih berkah dan produktif.

Salam sayang selalu,
Sprei waterproof nuril by Atirin Shop
#instablog via Instagram http://ift.tt/1Mydh85

Sunday, October 18, 2015

[Testimoni] Sprei Waterproof Ternyaman -menurutnya


Pakai Sprei Waterproof jadi berasa kayak tidur di tenda? Alhamdulillah Sprei Waterproof kami ngga seperti itu, moms :) #instablog via Instagram http://ift.tt/1Ni4cTQ